Narasi BlogSpot

MEMBACA,MENAMBAH WAWASAN____MENULIS,MEMPERTAJAM ANALISA___DISKUSI,MEMBUKA CAKRAWALA

Kamis, 29 Desember 2011

Filosofi Secawan Teh Pahit

Aura pagi kali ini menuntun pena saya tuk menggali makna dibalik sebuah petanda. berkisah seorang sahabat  dengan secangkir teh hangat tanpa gula, hmm.. beberapa memory di alam pikir pun mulai terakumulasi dengan password tersebut. seperti perbincangan dalam film cinta pucino: "kamu suka capucino ya? pantess... kamu orangnya susah ditebak" atau sebuah pesan dari interpreter pemilik alam, memberi isyarat tentang penjagaan pada makanan halal/haram yang kita konsumsi. hhmmm..... mungkin nggak ya?? kita bisa liat karakter individu dari makanan atau minuman yang disukai seseorang?? atau sebaliknya? merubah karakter individu dengan berusaha menyukai makanan/ minuman yang nggk kita suka??hmm..... maybe awal pemikiran ini bisa jadi stimulus para peneliti.. haaaa...

Sebersit filosofi subjektif mencoba memberi makna pada setiap petanda...
teh bukan minuman yang istimewa, mudah didapat, terjangkau dan tidak membutuhkan cara yang cukup sulit untuk menikmatinya. semua terlihat begitu sederhana, akan tetapi perhatikan setiap detail dari "secawan teh pahit yang hangat di pagi hari"


- TEH : isyaratkan kemurnian, alami, dan sebuah konsep hidup yang sangat jauh dari kamuflase.

- Rasa PAHIT : prototehnik hidup, ketika jiwa yang tak lagi suci terlempar dari singgasana surgawi menuju area perjuangan. ya ya..... hidup itu sebuah perjuangan.


- dinikmati ketika HANGAT : sebuah cara dalam menikmati  perjuangan. tidak panas, tidak pula dingin,  isyarat keseimbangan rasa. tidak perlu terlalu dalam, ketika mencandra sebuah rasa. mencoba menikmati proses hidup.

- diminum ketika PAGI hari : mayoritas manusia mampu menikmati aura pagi, aura penuh kesejukan, ketenangan, dan kenyamanan. lagi-lagi sebuah cara menikmati hidup.

- Disajikan dengan SECAWAN : merupakan miniatur deskripsi sebuah prototeknik hidup. ya.....sebuah miniatur hidup yang mampu membawa kita untuk sekedar mengintip kolong langit, dengan segudang racikan konsep nyata. 

Detail pada bagian pucuk daun teh mengandung zat pembaharu. ya.... disetiap tegukan, suguhkan anti oksidan yang mampu melakukan perbaikan pada setiap detail organ tubuh, pelan namun pasti. aromanya berikan ketenangan, tidak sedikit para ilmuan membawa aroma teh sebagai aromatherapy dengan berbagai media dan perlahan organ psikispun ikut membaik. sebuah kompilasi pembaharu fisik dan psikis yang sistematis..

disetiap kelemahan, tersimpan kelebihan
disetiap kesulitan, tersimpan kemudahan
dan... dibalik kesederhanaan, tersimpan istimewa yang terpendam
demikian racikan filosofi secawan teh ala prespektif nana. terlepas apakah para penikmat teh dengan rasa pahitpun memiliki karakter yang demikian... bisa iya bisa tidak... J
  

Minggu, 25 Desember 2011

Kesurupan Dalam Perspektif

Kesurupan, bukan fenomena yang asing lagi dinegeri yang sungguh lucu ini. bagaimana tidak, prespektif mistik menjadi sebuah perspektif kolektif, semakin  klasik semakin dicari. terlepas dari prespektif mistik kolektif, satu hal yang menjadi fokus , mencoba menilik kesurupan dalam prespektif keilmuan. sebuah tinjauan kesurupan dari prespektif medis, psikologis dan religiusitas.

Kesurupan : merupakan sebuah fenomena disaat seseorang mulai lepas kendali atas pikiranya sendiri, pandangan kosong, tingkah yang nggk logis, bahkan bicara tentang hal yang aneh, terkadang pita suarapun berubah. kesurupan pun mampu hadir di sebuah komunitas dan menjadi kesurupan kolektif. beberapa fenomena kesurupan kolektif sering menerpa sebuah komunitas yang memiliki permasalahan dan cara pandang serta kondisi psikologis yang serupa.

Tinjaun Kesurupan dalam Perspektif Medis
dalam kacamata medis, kesurupan merupakan sebuah keadaan tak sadarkan diri atau lebih dikenal dengan trance. definisi trance menurut beberapa ahli : Hinsie dan Campbel (1970), trance mempunyai persamaan arti dengan hipnosis, katalepsi, dan keadaan ekstasi atau kekaguman dapat juga diartikan terlena. Cameron (1963), trance merupakan keadaan kehidupan separuh sadar (half-light) antara realita yang nyata dan fantasi yang gelap. dalam PPDGJ III gangguan ini digolongkan dalam gangguan dissosiasi. adapun Diagnosa menurut PPDGJ III --> adanya kehilangan sementara penghayatan identitas diri dan kesadaran terhadap lingkungan. hanya gangguan trance yang involunter (diluar kemauan individu), tidak ada penyebab organik (epilepsi, cedera kepala, intoksikasi zat psikoaktif) dan bukan dari gangguan jiwa (skizofrenia, gangguan kepribadian multiple).
solusi:
biasanya lebih pada penanganan farmakologi yaitu: pemberian injeksi anti depresan/ anti anxietas agar lebih tenang.

Tinjauan Kesurupan dalam Perspektif Religiusitas
Islam mengantarkan paradigma kesurupan pada sebuah kondisi dimana telah masuknya golongan jin pada tubuh manusia, hingga manusia kehilangan kontrol terhadap kesadaran.

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
Sesungguhnya  setan itu dapat berjalan pada tubuh anak adam melalui aliran darah 
(HR. Bukhori dalam kitab Al Ahkam 7171)


الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبَا لاَ يَقُوْمُوْنَ إِلاَّ كَمَا يَقُوْمُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ
orang-orang yang makan riba itu tidaklah berdiri (bangkit dari alam kubur) melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran tekanan/ gangguan jiwa
 (QS AlBaqoroh: 275)
Solusinya: ruqyah syari'ah yaitu dengan dibacakanya ayat-ayat al-qur'an, nama serta sifat Allah.

Tinjauan Kesurupan  dalam Perspektif Psikologis
depth psychology atau psikologi dalam menemukan ketegangan antara hidup sadar dan hidup tidak sadar dengan menganalisa ketidaksadaran sebagai suatu lapisan psikologi manusia. sebuah kajian psikoloanalisa C.G.Jung membagi ketidaksadaran dalam 2 lapisan yaitu: ketidaksadaran individu (stimuli dari pengalaman yang kemudian ditarik ke alam bawah sadar) serta ketidaksadaran kolektif (stimuli prespektif kolektif yang terbangun dalam sebuah komunitas yang sifatnya warisan ).
Solusinya: hipnoterapi, pendekatan personal


Rabu, 21 Desember 2011

Barangkali Cinta _ Dee dalam Madre

Barangkali Cinta...
jika darahku mendesirkan gelombang yang terungkap oleh darahmu
dan engkau beriak karenanya
darahku dan darahmu, terkunci dalam nadi yang berbeda
namun berpadu dalam badai yang sama.

Add caption
Barangkali Cinta...
jika nafasmu merambatkan api yang menjalar ke paru-paruku
dan aku terbakar karenanya
nafasmu dan nafasku
bangkit dari rongga dada yang berbeda,
namun lebur dalam bara yang satu




Barngkali Cinta...
jika ujung jemariku mengantar pesan yang menyebar ke seluruh sel kulitmu
dan engkau memahamiku seketika
kulitmu dan kulitku
membalut dua tubuh yang berbeda
namun berbagi bahasa yang serupa

Barangkali Cinta...
jika tatap matamu membuka pintu menuju jiwa
dan aku dapati rumah yang kucari
matamu dan mataku
tersimpan dalam kelopak yang terpisah
namun bertemu di jalan setapak  yang searah.

Barangkali Cinta...
karena darahku, nafasku, kulitku, dan tatapan mataku
kehilangan semua makna dan gunanya
jika tak ada engkau diseberang sana.

Barangkali Cinta...
karena darahmu, nafasmu, kulitmu, dan tatapan matamu
kehilangan semua perjalanan dan tujuan
jika tak ada aku diseberang sini.

Pastilah Cinta...
yang punya cukup daya, hasrat, kelihaian, kecerdasan dan kebijaksanaan
untuk menghadirkan engkau, aku, ruang, waktu
dan menjembatani semuanya
demi memahami dirinya sendiri.

Jumat, 16 Desember 2011

Rasa ini Pembodohan

narasi tentang rasa yang tertulis di sebuah dinding sahabat pena, stimuli yang mampu ciptakan fluktusi sebuah pembodohan.
rasa tak pernah membuatku seperti ini....
menghujam kelubuk hati, hingga dalam diam ia memanggil, dalam hening ia mengalun
masa tak pernah membuatku seperti ini....
melambat atau cepat mengikuti lirik rindu, dan aku tau rasa ini bukan sengaja mengusik haru

picisan....
pembodohan.... 
terlalu melankoli...
apalah itu, satu hal yang tak bisa kupungkiri kau mampu merebut fokusku.

kali pertama, bulir ini mengalir...meresap... pada rongga dinding yang bertahtakan nafas.
logikaku tak mau beri alasan atas semua pembodohan ini.. bahkan tidak, walau  hanya satu dentuman saja...

alunan sendu  yang kian menderu
bisikan ruang hampa yang semakin menerpa
dalam diam, jiwa pun berontak atas pembodohan...
pembodohan yang tak ku mengerti rimbanya...

berlaga dalam medan, beraksi dalam ambisi...
dengan sayap lumpuh, mencoba memudar fokus
tertatihku, terseokku... semua tersimpan rapat dalam angkuh tak berujung.

wahai pemilik jiwa yang suci..
ku tahu, jiwa yang Kau titipkan ini tak lagi putih seperti salju,
namun satu asaku padaMu... tautkan jiwa ini pada raga yang Kau titipkan jiwa padanya... 
jiwa yang terpaut lekat padaMu, hingga jiwa ini  kembali padaMu dengan jiwa penuh alunan simphoni keikhlasan

Rabu, 14 Desember 2011

Katarsis Emosi Solusi Tepat sebelum Psikosomatis beraksi

Raga terbangun dikala pergantian masa diiringi instrumental biola dan saxophone....

hmmm... emosi... ya... tiap individu hadir di bumi dengan seperangkat alat yang namanya emosi. sejenak, stereotipe kolektif individu membawa makna diksi ini ke arah negatif, misalnya: si dinda lagi emosi (dinda lagi marah) tapi kalau si dinda lagi bahagiaa banget nggk ada yang bilang si dinda lagi emosi haa.. so.... sebelum kita bicara tentang emosi, mari kita samakan persepsi.
emosi : perasaan yang kuat akan sesuatu baik yang sangat menyenangkan ataupun sangat mengganggu.
jadi.... emosi merupakan gejolak sebuah rasa. sepakat??? okey guys...  perasaan yang kuat yang terolah karena stimuli sekitar akan membentuk sebuah energi yang berlebih dan itu membuat keseimbangan terancam, sehingga butuh sebuah pelampiasan emosi. nah.... ini dia yang namanya katarsis emosi. :)
silent of love 
perasaan orang yang lagi jatuh cinta tapi diam.. semakin lama, semakin dalam perasaan tersebut tapi rasa itu hanya dia yang tau.. hingga pada klimaks rasa yang terpendam ini akan membuat gelisah, terfokus ke satu arah bahkan berdampak pada fisik, seperti sesak, deg-degan, tiba2 cemas dll _ maybe ini yang disebut galau dikalangan anak muda. --> setelah perasaan terungkap pada seseorang yang terkait, terasa lebih ringan (terlepas ada tanggapan balik apa nggk, yang jelas.... intensitas kegelisahan ini berkurang)
takut yang sangat
hmmm.... misalnya kamu lagi lewat di kuburan malem2 (haaa... nggk oke bgt contohnya... gpp ye..) tiba-tiba liat bayangan hitam lewat.. dalam takut yang sangat, kedua kaki nggk bisa diajak lari.... tiba-tiba jadi kaku.. tapi setelah kamu bisa teriak sekencang-kencangnya, si kaki baru deh bisa lari. --> teriak adalah bentuk katarsis emosi, sehingga sedikit bisa lega dan kaki pun mampu bergerak.

Bicara mengenai katarsis emosi tiap individu memiliki cara tersendiri seperti:
- teriak sekencang-kencangnya saat laju kereta api atau di laut lepas atau di puncak ketinggian alam.
- makan dalam porsi yang banyak, nangis sekencang-kencangnya
- salurkan ke hobi : maen basket berjam-jam, renang berjam-jam, dalam  lukisan, pun dalam tulisan seperti  
   saya he.... (karena rasa memaksa diksi berbaris menyusun narasi  halah....)
silahkan pilih sendiri cara kamu, karena kamu yang paling tau kamu, dengan catatan tidak mengganggu emosi yang lain haaaa...

katarsis emosi itu perlu kawan, karena secara struktural otak memiliki batasan beban pikiran, kalau tidak segera diseimbangkan akan berdampak pada gangguan psikis bahkan fisik --> psikosomatis.
sehat tapi merasa sakit... pernah dengar??  badan lemes, muntah berkali-kali, kaki terasa lumpuh dan segala keluhan fisik lainya.. setelah medical check-up dokter menyatakan tidak ada hal yang serius yang perlu dikhawatirkan, secara medis dinyatakan baik-baik saja. lalu kenapa ini???
ini yang disebut psikosomatis atau somatisasi yaitu: penyakit fisik yang disebabkan pikiran negatif individu yang berlangsung dalam durasi yang panjang, serta intensitas grafik pikiran negatif semakin meninggi.

setiap individu sangat memungkinkan untuk mengalami psikosomatis.... so... mari kenali diri, dan lakukan katarsis emosi yang sesuai dengan pribadi anda. :)

Rabu, 16 November 2011

Konformitas; Sebuah Permainan Mind-Set Kolektif


lagi seru-seruan di twitter tiba2 ja ada yang reques tulisan untuk anak se-usia smu. ya.. bisa di bilang  nana lovers mungkin haaaa..  pasalnya  waktu gw PPL doeloe.... gw sempet dapet kado gitu... bungkusnya warna pink, ada surat warna pink dan sesuatu yang unik warna pink pula..... astaga.... padahal waktu itu warna pink adalah warna yang nggk bgttttttttt bgt gw. di depan banyak orang, kado pink itu dibawa oleh seorang lelaki... dgn gagahnya dia kasi kado ntuh bwt gw...

Jumat, 11 November 2011

IMPIAN; kekuatan pencitraan alam bawah sadar

 Dari Abu Hurairah r.a berkata, bersabda Rasulullah s.a.w, berfirman Allah yang maha agung:
"Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku tentang Aku, dan Aku bersamanya ketika ia menyebut nama-Ku. bila ia menyebut Aku dalam dirinya, Aku menyebut dia dalam diri Ku. bila dia menyebut-Ku dalam khalayak, maka Aku akan menyebutnya dalam khalayak yang lebih baik dari itu. bila dia mendekat kapada-Ku satu jengkal, maka Aku akan mendekat padanya satu hasta. jika dia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. bila ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari-lari "
(HR Al Bukhori, Muslim, Ibn Majah, At Tirmidzi Ibn Hanbal)

Sabtu, 05 November 2011

Nafkah Batin Pengembara Cinta

nafkah batin... cuplikan diksi dari sebuah karya ternama seorang langit kresna hariyadi. interpretable sekali diksi itu.. seorang langit kresna hariyadi membawa diksi itu pada tataran stereotipe sebuah komunitas yang menggiring pada satu gender.

ah..... bukankah opini sangat subjektif. seorang kresna sah-sah saja untuk menggiring pembaca ke arah itu, dan artinya sah pula untuk persepsi seorang nana hadir.... ketika diksi itu sampai ke indraku. sedikit melankolia..... it's okey... never mind.

area abu-abu... area yang dulu cukup menakutkan bagiku. aku cukup nyaman di area "aman" hingga tak ada alasan bagiku tuk sekedar melirik bahkan mampir ke area abu-abu. logikaku berkata suatu area yang nggk penting untuk di singgahi walau ku juga tak bisa menafikan.. ada inginku tuk sekedar singgah disana.

masa pun beralih....
komunitas berganti.....
stereotipe bermain....
dan sistem operational logikapun mulai tampakkan taringnya...
ah... ini hanya metamorfosa hidup.. terlalu flat rasanya jika hanya berdiam di area aman. haaaa.. sedikit nakal memang tapi komunitasku (kampung hawa) saat itu tak mampu penuhi nafkah logikaku yang terus ingin bercengkrama dengan pengetahuan, dan permainan logika...
jika mau bercengkrama dgn logika.... maka perlu bermain dengan pemilik logika, dan itu didominasi dengan kaum adam, area yang dahulu cukup menakutkan...
disana nafkah logikamu terpenuhi,meski rawan dengan segala resiko hati...
"virus merah jambu" haaaaa...

ya... aku mulai membuka diri untuk singgah di area abu-abu. dalam forum, berbagai media dan segala.. karena ku mau semua keingintahuanku terjawab.. termasuk bagaimana sistem mereka beroperasi? seperti apa karya mereka? seperti apa permainan logika mereka?.. keangkuhanku pun tak lepas seiring bermainya aku di area itu... karena ku tidak begitu yakin, kemampuan logika kaum adam lebih hebat dibanding kaum hawa.
___ "jangan pernah bangga dengan almamater yang kalian punya.... tapi banggakanlah almamatermu dengan cara yang elegan"____
maskulinitas seorang wanita.... ya.... adrenalinku mengalami fluktuasi yang luar biasa..
dalam forum diskusi... jika lawanku lelaki.... jangan harap kau mampu tersenyum manis, karena forum akan ku akhiri jika kaummu benar-benar mati dengan olahan logikamu.. !! dan ku bisa pastikan itu

hingga ku terjebak dalam permainanku, senjata makan tuan atau apalah itu....
hal yang ku takutkan mulai terlihat.. ya... dalam permainan logikapun aku mulai terjebak dalam rasa.. tiba-tiba berdatangan, dan berani berucap....hey ada apa dengan kaum adam??? ada apa denganku?? ku rasa cukup lemah permainan rasaku... hingga kau mampu membuat fokusku dalam durasi waktu yang tak singkat. kau memaksaku berpikir tentangmu.. dan itu sangat menyebalkan!!!
Tuhan... apa Kau sedang ingin bicara padaku??? fiuh....

semua begitu aneh.. karena semua menjadi begitu penting untuk ku tau.. tidak lagi logika yang berbicara tapi hati.. inikah yang disebut nafkah batin seorang pengembara cinta?? ketika rasa ini hadir, sistem operational logikaku lemah... hhmmmmm "rasa yang tak logis atau logika yang tak berasa" cukup kewalahan aku untuk mengontrol semua itu.
terlalu melankoli rasanya... ah..ini hanya masalah fokus pikiran saja.... tidak lebih !!
lebarkan akses, maka fokusmu akan beredar... it's so simple

ketika beberapa verbalisasi kaummu terucap dan hadir dengan permainan rasa.. ku mulai berpikir tentang sistem opertional perasaan.. sistem yang dahulu tak begitu ku minati.. mulai ku pelankan langkahku... nampaknya ku harus belajar lebih dalam dengan kaum hawa.. ya.... mudik ke kampung hawa... belajar untuk menerima kehadiran feminisme seorang wanita, karena ku terlahir sebagai wanita.

beberapa literatur tentang pengembara cinta pun jadi objek yang menarik untuk ku ketahui.. dan segala gejolak rasa yang mereka punya... ya.... sebut saja nafkah batin.
inilah prototehnik hidup.... fokus bisa saja teralih.... tapi prinsip utama tak boleh goyah... termasuk asupan gizi otak dalam literari...

__ kisah pengembara cinta abdul aziz Vs dzakiyah drajat__
(dalam buku "aku melawan teroris" dan "sekuntum rosella pelipur lara" )
dua manusia yang di pertemukan sejak pendidikan sekolah dasar, dengan panjangnya perjalanan hingga usia dewasa, tumbuhlah benih cinta di hati keduanya.. mereka tumbuh dengan paradigma dan dengan komunitas sajian stereotipe yang berbeda.. keduanya diam dalam rasa. hingga seorang abdul aziz berhijrah ke negeri seberang menunutut ilmu dan memperbanyak aktifitas tidak lain adalah suatu bentuk usaha untuk membunyarkan fokus tentang dzakiyah (salah satu alasan). pun dengan rentang waktu yang sangat lama, serta jarak yang jauh.... fokus itu tak jua beredar.. hingga ia berperang di salah satu medan di bumi-Nya. dalam peperangan itu... badanya telah tertembak peluru, darah mengalir.... hingga katup mata begitu susah untuk membuka.. air matapun mengalir.. di bawah desingan peluru seorang abdul aziz menitipkan nama dzakiyah pada Tuhannya "bahkan dalam kondisi badan sudah remuk tak berdaya, kenapa juga bayangan seorang dzakiyah masih menari indah di alam pikir"
ah.... begitu dasyatkah virus itu? hingga profil imam samudra jua susah untuk mengontrolnya??dalam diam kau tersiksa wahai lelaki.... hingga akhirnya Tuhanmu mempertemukanmu dengan bidadarimu, dengan cara yang indah. ya..... hadiah bagimu.. nafkah batinmu terpenuhi wahai pengembara cinta.

__ kisah pengembara cinta Ali r.a dengan Fatimah__
dalam diam, keduanya menyimpan berjuta rasa. keduanya menyimpan untuk pribadi mereka, karena mereka paham.... ini adalah rasa yang tidak halal untuk berkembang.. bukan hal yang mudah bagi mereka untuk mengontrol rasa cinta yang hadir tidak tepat pada waktunya. namun mereka tetep berusaha.... karena hanya Ridho-Nya yang mereka ingin.
hingga datang suatu masa.. fatimah seorang gadis penuh pesona keimanannya, dilamar beberapa lelaki terkemuka dan di hormati karena keimanan mereka. ya.... abu bakar, usman bin affan serta abdurrah bin auf pernah datang untuk melamarnya.. tapi lamaran mereka tidak di indahkan oleh fatimah, entah karena alasan apa, mungkin kemantapan hatinya belum terjwab.
seorang ali pun berpikir ratusan kali untuk datang pada wanita pujaan hatinya.... bagaimana tidak... profil abu bakar, usman serta abdurrahman bin auf saja tertolak. bagaimana dengan dia?? hingga akhirnya seorang sahabat menyarankan untuk mencoba. dan yang di atas menggerakkan hati seorang ali... memberanikan diri datang, untuk melamar fatimah. ketika melamar pernyataan fatimah mampu membuat gusar ali "maap sebelumnya, karena aku pernah mencintai seorang lelaki sebelum menerima pinanganmu".. walau lamaran tersambut dengan indah... namun satu hal yang masih menggelitik pikiran ali... hingga ia bertanya klo boleh tau siapakah gerangan? fatimah tersenyum sambil berkata.... dia ada di hadapanku sekarang. lagi lagi... cinta sebuah hadiah.

berbicara tentang cinta....
mau tidak mau... rasa lah yang menerjemahkan. sehebat apapun alibi logika manusia ia tak akan mampu menjadi kompas penunjuk arah. ketidakseimbangan sistem tercipta.... siapapun dia, apapun background nya, dari zaman klasik hingga postmodern.... teori, dan kisah cinta tak akan berubah.
berhati-hatilah wahai pengembara cinta...... nafkahilah batinmu dengan cara yang halal.
jika belum mampu... puasalah... dan istikharoh..... karena pelabuhan jodohmu tak akan tertukar.

Jumat, 28 Oktober 2011

Lethologic; Artikulasi Sebuah Pemikiran

lethologica... sebuah diksi yang ku curi dari salah satu karya anak band. sebuah band yang terus menginspirasi untuk membaca, ya letto... dan  kata letto pun ku dapati dalam buku "bacalah"  karya suherman yang memiliki arti "bacalah".

lethologica merupakan cara unic yang dimiliki individu dalam mengartikulasikan sebuah pemikiran tentang diksi dalam komunikasi. beberapa ahli menggolongkan lethologica  dalam kelainan psikologis yang tidak permanen.. pasalnya  dalam mengartikulasikan pemikiran, subjek dirasa kurang komunikatif dengan objek. entah dari sisi pilihan diksi, susunan kalimat atau cara pengungkapan. terlepas dari itu semua..... bukan fokus diksi yg ingin penulis bahas.. akan tetapi fenomena alam pikir yang berkaitan dengan lethologic.

------- bersambung haaaa-----------



Rabu, 05 Oktober 2011

Ketika Pemberi Firman Mengirimkan Sebuah Isyarat

Doa seorang hamba: "Tuhan... ku mohon pertajam seluruh indera yang Kau beri,
                                    hingga ku mampu terjemahkan isyarat-Mu dalam hidupku"

Manusia hadir ke bumi dengan seperangkat indera, 
dengannya Kau mampukan mereka tuk berpikir dan merasa. 
Kau beri mereka medan dengan berbagai fenomena alam tuk melatihnya, 
hingga mereka merasa mampu mengendalikanya

ya.... merasa mampu mengendalikan atas kecakapan indra
hingga terlahirkan sikap dan perilaku pada pertanda alam yang kau kirim
sesaat manusia terlena atas segala... mereka lupa bahwa 
setiap sikap dan perilaku memiliki konsekuensi nyata dalam kehidupan mereka

"segala sesuatu akan ada balasanya walau sekecil atom"
sebuah isyarat  ketegasan Firman-Mu tentang sebuah "konsekuensi nyata"
jika demikian adanya .....
apakah mungkin  segala kebaikan dan kesalahan manusia  dapat kita matematiskan?

sebuah renungan....
_si fulan dengan kisah lama_
suatu ketika fulan mengalami kecelakaan bertubi-tubi dalam jeda waktu yang tak singkat, istrinya  sakit parah akan tetapi dokter tidak mampu mendeteksi penyakitnya secara medis dengan uji coba berulang kali..... seorang sahabat  berkata: wahai fulan.... cobalah instropeksi masa lalumu dan istri. apakah ada hal yang belum terselesaikan?kesalahan dari keduanya yang belum termaafkan? hutang yang belum terbayarkan?hingga akhirnya ia mampu menemukan suatu hal... ya... sebuah kesalahan yang belum termaafkan. singkat cerita... fulan pun minta maaf dengan yang bersangkutan. sebelum fulan sampai rumah sakit, dokter telah mendeteksi penyakit istri.. dengan cara yang sama.

_seorang pelajar dengan  notebook nya_
seorang anak yang gemar menonton televisi. dengan kegemaranya mampu membuat si ibu geram, pasalnya ketika si anak dipanggil oleh ibunya untuk dimintai tolong, si anak terlalu sering menolak dan tidak memberi jawaban. peringatan demi peringatan telah disampaikan oleh ibu dengan cara yang berbeda akan tetapi sikap anak belum juga berubah. suatu ketika barang kesayangan milik si anak tersebut hilang. ia merasa sangat kehilangan hingga ia berjanji pada diri sendiri, jika suatu saat barang tersebut ia temukan maka ia berjanji tidak akan melihat televisi kecuali dgn ijin ibunya. beberapa saat kemudian barang itupun ketemu dan kemarahan ibupun mereda.



yakinlah kawan  apapun yang kita kerjakan, sekecil apapun akan berdampak pada kehidupan kita.
mari tajamkan indera pemberian-Nya....dan lebih jeli dalam mencandra..
Tuhanmu sedang berbicara padamu melalui sebuah tanda 
GOD IS DIRECTOR.... GOD IS CREATOR..... GOD IS ARCHITECTURE....


Rabu, 21 September 2011

Nasionalisme Seorang Buyut Bangsa

Kisahku_siang bolong di bandara Adi Soemarmo

Ketika bola mata ini terfokus pada salju tebal yang menyelimuti si mio soul matic, tiba-tiba ku terpendar dari fokusku. ya... sesaat setelah wanita tua memelukku dengan erat serambi berkata "cucuku... oh cucuku.. kemana saja kau" _ tak dapat ku pungkiri,  detak jantungku berdetak kencang, nafasku tersenggal-senggal dan tubuhku melemas. Tanpa ku sadari fokusku meningkat berlipat ganda pada kedua bola mata wanita tua di hadapanku. ku dengar suara lantang seorang lelaki pencuci motor "loh..... mbah.. badala... wong edan"...Aaaarrrghhh..... teriakku, Refleksifitas menariku ke alam sadar hingga ku mampu mengatur kembali nafasku yang sempat tak beraturan. Alhamdulillah... lega ku rasa.

kini aku dan wanita tua dengan sanggul bunga kamboja itu berjarak kurang lebih 4meter. sebuah jarak yang cukup tuk tenangkan fikirku, ia tersenyum padaku... entah isyaratkan apa lagi, logikaku tak mampu mencernanya. perlahan ia ayunkan kedua kakinya... dan melangkah ke arahku.._ deg deg.. kembali jantungku mulai labil. empat langkah kemudian ia berbalik arah _ fiuh legaaa.... Ia menengadahkan pandanganya ke atap langit sambil bernyanyi  "PADAMU NEGERI.. KAMI BERBAKTI, PADAMU NEGERI KAMI BERBAKTI.." ya... wanita tua itu nyanyikan lagu kebangsaan sambil mengayunkan kedua tangannya laksana dirijen dalam upacara bendera.

hening..seluruh mata terfokus padanya,  nalarku berkata_ ya... inilah profil buyut bangsa dengan rasa nasionalisme yang tinggi, dan layak di banggakan oleh bangsa ini.  bagaimana tidak??.. seorang wanita dengan umur hampir satu abad ini mampu menyanyikan lagu kebangsaan dengan nada betha, sambil menengadah ke atap langit, menantang teriknya matahari bahkan.... sesekali ia menciumi tanah bangsa ini dalam durasi waktu kurang lebih 40 menit.

ku lihat kebanggaan yang nyata seorang buyut bangsa pada tanah air tercinta.




Minggu, 17 Juli 2011

dengan kehendak-Mu, aku terlahir sebagai wanita

Wanita... 
Tercipta dengan dominasi rasa..
Fenomena yang datang dicerna dengan rasa..
Bukan hal yang mudah tuk ungkap rasa dengan keteraturan abjad..

Ketika zona rasa  tersentuh
Maka verbalisasi,  aksara tertulis bahkan gesture tak lagi menjadi bahasa yang komunikatif
Seluruh element beraksi..
Setiap diksi yang terpilih, bukan berarti memiliki makna yang serupa..
Semua serba multi interpretatif....

Dominasi rasa pada kaum hawa..
Menjadikanya begitu mudah tersentuh dengan  kata..
Sebuah kata mampu membuat rasa menjadi tenang ataupun gelisah ..
Ia mampu menyembunyikan rasa..
Menangis, tak berarti sedih.. tertawapun tak berarti bahagia...

Bukan hal yang mudah tuk memahaminya...
Jangan coba menebak apa yang dirasa...
Tapi tanyakan padanya atas  kejujuran  sebuah rasa...

_mencoba mengamati komunitas hawa dengan rasa yang mereka punya_

Kamis, 14 Juli 2011

Elegansi Sebuah Karya Terlahir dari "kegalauan" Emosi

" Akankah sebuah karya yang elegan hanya mampu dilahirkan dari kondisi emosi manusia yang labill?? jika faktanya memang demikian adanya... akankah manusia membutuhkan stressor 
untuk menghasilkan sebuah karya??"

Sebuah tanya yang cukup liar bermain di alam fikirku....
sepintas ku lirik sliding diary kontemplasi seorang kompulsif... slide demi slide... perlahan ku telusuri hingga ku dapati satu rangkaian yang tersusun rapi, dan rangkaian itu isyaratkan sebuah mini konsep

Terpilihlah sebuah diksi "galau" entahlah secara definitif, sejauh ini kata galau isyaratkan emosi negatif pada manusia. beberapa karya dapat tercipta, diboncengi dengan kegalauan fikiran pencipta... sadar atau tidak.... kegalauanlah yang memaksa manusia tuk keluarkan manufer karyanya...

Galau..  sebuah representasi emosi negatif manusia, dimana rasa ketidak-nyamanan hadir dan mengganggu alam fikir hingga berdampak pada kegoncangan tatanan sistem logika.
Jika memang faktanya galau merupakan guru terbaik tuk hasilkan karya. sebuah tanya pun datang tanpa diundang. kenapa harus emosi negatif yang mampu menggerakkan psikomotor tuk hasilkan karya??? bagaimana dengan emosi positif manusia???? bagaimana dengan konsep psikologi positif??

Emosi positif individu akan lebih berperan pada ranah prilaku... sebuah aura positif manusia  lebih terlihat pada mereka yang memilki kecerdasan emosi, beberapa konsep psikologi positif digunakan dalam area praktis ke arah perubahan perilaku individu.

Emosi  positif dengan aura positif manusia...
mampu menggerakkan manusia lain ke arah tertentu pada ranah prilaku. 
Emosi negatif manusia  bisa melahirkan sebuah karya tertulis...
mampu menggerakkan manusia pada ranah kognisi.

Jika fakta berkata sebuah karya yang elegan hanya mampu dilahirkan dari kondisi emosi manusia yang labill. akankah manusia membutuhkan stressor untuk menghasilkan sebuah karya??

Manusia akan selalu dihadapkan pada sebuah pilihan dalam hidup... pasti dan tidak bisa dielakkan
"Opto Ergo Sum" _ aku memilih maka aku ada. eksistensi manusia diakui dengan memilih dari beberapa pilihan yang ada di hadapanya. sikap diam dan tidak bertindak merupakan sebuah pilihan pula. setiap pilihan tentu memiliki konsekuensi masing2.... dan konsekuensi dari pilihan itulah stressor hidup !!
terus berkarya..... karena sang Pencipta, membekalimu dengan potensi nyata..

ketika masa beralih_ mencoba menemukan makna diantara serpihan mozaik galau..


Senin, 20 Juni 2011

Rasa Yang Tak Logis ataukah Logika Yang Tak Berasa

Rasa.....
entah kenapa begitu susah ku cerna kehadiranmu..
hadir dan perlahan hancurkan tatanan sistem  operational logika..
langkahmu tak pasti...
sangat fluktuatif bahkan logical sequence akalpun tak mampu tuk jadi kompas penunjuk arah..

Sesaat logika bunuh rasa, ketika grafik perjalanan itu mulai melemah..
ya... sesaat....semua terkendali dan sistem operational itupun berjalan dengan semestinya.
tapi entah kenapa ketika grafik rasa mulai tampakkan manufernya, logika ini tak mampu lagi pertahankan tatanan sistem...

Rasapun bebas tuk  kepakkan sayapnya, airan afeksi ini dengan mudahnya mengalir hingga neuron  terkecil dalam tubuh.. logikapun diam membisu dengan ketidakberdayaanya...
rasa yang tak logis ataukah logika yang tak berasa... kenapa kohesifitas keduanya susah untuk tercipta..

Hingga suatu masa.... Super Ego datang..
isyaratkan makna serta  posisi sebuah norma dalam area
Ia hadir dengan ketegasan... melalui SabdaNya
bahwa semua memiliki area dan masa tersendiri...

Kau tak perlu risau dengan rasa yang tak logis ataupun logika yang tak berasa.
karena masing-masing memiliki wilayah, aturan, dan cara  yang berbeda.
semua akan indah pada waktu yang tepat, dan tempat yang sesuai
Hanya butuh cara yang cantik tuk hadirkan keduanya dalam forum...

Ya Allah....
Ku hanya ingin ikuti jalan yang Kau isyaratkan lewat interpreter pilihanMu....
please.. ^_^

Senin, 25 April 2011

Bisikan Alam Kala Senja Menyapa

Suatu senja...
KAU bawa aku dengan takdir-MU..
pada suatu denah...  dimana KAU buatku bisa merasa..
sendiri... sepi... sunyi... dan aku benci...

disaat yang sama ketika ku mengeluh padaMu...
kau terbangkan pikirku hingga kau buat semua begitu hidup..
semua tampak nyata...ku lihat, ku dengar, dan aku senyum...

ku terdampar disuatu sudut gubuk ditengah hiruk pikuk tengah kota.
dengan air yang terus KAU alirkan dengan derasnya...
dia ciptakan irama ketika bertemu dengan atap gubuk serta benda keras yang lain,
dia belai lembut  pelepah pohon, jalanan serta segala yg ia lewati  hingga tampak segar kembali..
bersama hembusan angin yang mengajak helai daun tuk berdansa...

ssstttttt..... dengar sejenak :
  • angin    : alam... ayo kita bermain. sejenak lepaskan beban..lari se kencang-kencangnya..ayo pohonn.... ayolah gerakkan badanmu.. kau sudah terlalu lelah tuk panyungi manusia kala mereka kepanasan.
  • pohon    : trimakasih angin..tampaknya ototku memang sudah mulai kaku.. dan butuh sedikit olahraga..
  • air          : dan aku datang tuk guyur tubuhmu  yang sudah tak segar lagi pohon....
  • pohon     : air.. lihatlah.. badanku kini terlihat bersih.. segar.. hmmmm aku bahagia punya kawan seperti kalian. air... angin... apa yang kalian lakukan???
(air dan angin sedang bermain-main di tanah ...
mereka bergulung2.. bekerja bakti bersihkan jalan..)
  • air dan angin : nanti... ketika masa beralih, kau yang harus menjaga manusia dari panasnya terik matahari...kau juga harus suplai mereka dengan oksigen mu pohon..salam ya... bwt gadis  didepanmu..
ku tersenyum.... trimakasih kawan...

brmmmmm bbrrrrmmmmmm
sejenak aku terhenyak... rupanya suara motor cross melintas di hadapanku dan menarikku kembali ke alam sadar.. rupanya hujan sudah reda. dan saatnya ku lanjutkan perjalanan yang sempat tertunda.
sebelum ku melaju.. sempat ku liat pohon yang sudah tampak segar...  dan ku lempar sedikit senyumku pada nya.

Sabtu, 09 April 2011

Stereotipe Sebuah Mesin Pencipta Sekaligus Penghancur Mind-Set

sesaat...
konsep diri membuyar...
efikasi diri beredar....
dan.. kayuh itu begitu rapuh tuk kayuhkan laju perahu menuju pelabuhan tertuju..

selembar kertas kuning dengan kekuatan tinta pencetaknya
telah menggugah fikirku....
hingga membawa angan pada lembaran kertas sebelumnya...

kertas putih.... kau hadir di kehidupanku tanpa permisi, tanpa undangan
kau hadir dengan memanyungi misi pencitraan diri dari masing- masing ukiran tintamu.
begitu hebat tinta itu menari di atas kertas hingga tanamkan stereotipe  di benakku.
dalam durasi waktu yang tak panjang, tanpa ku sadari stereotipe kertas itu semakin dalam tertanam.....
rupanya ia telah berkolaborasi dengan verbalisasi pemegang tinta,
ya.... lebih tepatnya pengamat realita dengan segudang teori ilmiahnya.
walaupun sebagian mereka hadir dari latar yang berbeda... mereka cukup memiliki kohesifitas yang tinggi

hebat....  sebuah mind-set manusia  terbentuk dari lembaran kertas dengan label... validitas dan reliabilitas telah teruji.... waktu terus berlalu... hingga datanglah si kertas kuning membawa citra diri dengan cara yang serupa namun citra yang berbeda...

bingung.... berontak.... semua terlihat abu-abu...
arogansi emosi beraksi....
ku coba hadirkan nalar.. ku coba fahami diri....
ku begitu mencintai dan menghargai sebuah data dan fakta... tp justru aku dibingungkan oleh keduanya..
sedikit bimbang tapi aku menikmati kebimbanganku...
rasa nggk bisa bohong....  hanya butuh sedikit  cara cantik tuk fahami kebimbangan sebuah rasa.

bolehlah... stereotipe baik dari data empiris, maupun verbalisasi manusia dengan segudang teorinya mampu hadirkan pola fikir tertentu... tp itu bukan harga mutlak.... bagaimanapun kondisi saat ini bukan jadi alasan sebuah kegagalan.... "berbaik sangkalah pada Tuhanmu... karena IA sesuai dengan prasangka hambaNya"

Jumat, 18 Maret 2011

Re-generasi... Sebuah Konsep Penurunan Hereditas Idiologi

Manusia dan komunitasnya serta paradigma yang mereka usung merupakan pelukis peradaban alam. peradaban yang  bersifat visioner tidak akan pernah tercipta  tanpa adanya re-generasi sebagai pengusung visi dalam ciptakan manufer-manufer peradaban selanjutnya.

Tidak sedikit dari individu  dengan mobilitas yang cukup tinggi mengeluhkan perilaku generasi muda selanjutnya, padahal dari sisi dana sudah lebih dari cukup mereka mensuport. segala bentuk fasilitas telah mereka sediakan hingga mereka terjebak dalam kebimbangan yang mereka ciptakan sendiri. dan kondisi ini pun menjadi kebimbangan kolektif dalam masyarakat.

sedikit menilik pada organisasi yang tercipta di sekitar..
sebuah kerajaan telah terbentuk visi, misi, serta aturan maen, terciptalah manufer-manufer indah dengan segudang karya yang cukup memukau, suatu ketika pada generasi selanjutnya terjadi ketidak-seimbangan dan merekapun mencoba menciptakan konsep, dan aturan baru begitu pula dengan generasi selanjutnya. setiap generasi, terjadi pembentukan konsep baru bukan pembaharuan.... semua dari nol.... kebimbangan kolektif tercipta....

Sebagian dari kita telah melupakan sebuah konsep cantik dan fatal dalam sebuah re-generasi. Re-generasi bukan hanya sekedar munculnya generasi selanjutnya secara kuantitas, akan tetapi lebih pada bagaimana sebagai pioneer dapat menurunkan sebuah konsep idiologi kepada generasi berikutnya. ketika sebuah mind-set indah telah tertanam pada generasi selanjutnya maka miniatur pencipta karya telah tercipta. hereditas idiologi yang tertanam pada generasi tersebut dapat berkembang dan akan terus melanjutkan perjuangan hingga manufer peradaban tercipta dengan elegan....

Mari segarkan kembali konsep Re-generasi....
bukan hanya secara kuantitas tapi bagaimana penurunan hereditas idiologi hingga perjuangan akan terus berlanjut... dan manufer karya akan tercipta

Jumat, 11 Maret 2011

dee... supernova

Engkaulah getar pertama yang meruntunhkan gerbang tak berhujung mengenal hidup.
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara.

Kau hadir dengan dengan ketiadaan.
Sederhana dalam ketidakmengertian.
Gerakmu tak pasti.

Namun aku terus disini.
Mencintaimu.
Entah kenapa?

Kamis, 10 Februari 2011

Euforia Sebuah Kohesifitas Internal

 Sebuah komunitas yang tercipta dari serpihan mozaik tidak akan terlepas dari suguhan kohesifitas internal, walau hanya kamuflatif semata. karena mereka satu kesatuan  yang harus ada bagaimanapun bentuknya. inilah hidup yang selalu bersinggungan dengan berbagai aspek internal dan eksternal faktor kehidupan.

komunitas dimanapun, apapun dan bagaimanapun akan selalu diiringi sebuah gesekan antar anggota komunitas, dan gesekan itu memiliki prosentase yang beragam sehingga kemunculan dominasi dan resesif itu seakan wajib ada. sebagian pihak resesif akan terpinggirkan oleh pihak dominasi.
diluar adil atau tidaknya kebijakan... diluar pantas atau tidaknya sebuah sikap....

fenomena siratkan serakahnya manusia........ dengan alat bantu yang mereka miliki.
sebuah kohesifitas internal sebagai jargon indah komunitaspun hampir hadir sebagai wacana belaka.
euforia kohesifitas mencuat dengan topeng indah...tanpa hiraukan eksistensi dibalik sebuah makna kehidupan.

wahai jiwa.... marilah belajar memanusiakan manusia hingga personal komunitas dapat saling menghargai dan euforia kohesifitas internal sebuah komunitas bukanlah sebuah pewacanaan jargon semata......

Kamis, 03 Februari 2011

Arogansi Emosi dibalik Kentalnya Pencitraan Diri

Manusia dihadirkan di bumi dengan seperangkat alat lunak, dimana masing-masing perangkat tersebut memiliki sifat tersendiri. ia lahir dengan karakter yang beragam karena persentase sifat dari perangkat lunak tersebutpun beragam, dan alam memiliki kontribusi dalam mendidiknya.

Microcosmos itupun tumbuh dan saling bersinergi hingga tercipta komunitas sederhana di medan laga. suatu ketika salah satu bagian dari perangkat lunak microcosmos itupun terusik yaitu emosi oleh anggota komunitas yang lain. Kondisi emosipun menjadi labil, dan kondisi ini berpengaruh pada perangkat yang lain bahkan pada microcosmos lain dan ketidakseimbangan kolektifpun tercipta.

Sensibilitas emosi setiap individu sangatlah bersifat subjektif....
suatu ketika di belahan bumi, hadir individu yang cukup memperhatikan eksistensi sebuah citra diri. Individu ini memiliki sensibilitas yang tinggi berkenaan dengan citra diri yang terbentuk. mungkin kasap mata tak terlihat.. karena semua itu dapat terbingkai indah dengan permainan verbalisasi dan politik pencitraan. akan tetapi ketika sedikit sentuhan tentang pencitraan dirinya terusik, arogansi emosi sesaatpun muncul, seakan ia lupa citra yang selama ini ia bangun.

pesan tersirat:
- bumi butuh individu dengan karakter yang terintegritas bukan hanya sebuah citra
- tidak dapat dinafikan manusia hidup butuh citra, tapi bukan semata-mata citra diri
- wahai microcosmos.... mari bersinergi tuk ciptakan keseimbangan macrocosmos.

Senin, 03 Januari 2011

Pembunuhan Karakter Dengan Gesture

Begitu sadis bahkan sangat ketika individu harus berdiri tegak dengan seonggok daging tanpa arah. pembunuhan secara fisik sekilas terlihat begitu menyiksa, kasap mata menilai begitu menyakitkan akan tetapi sakit yang dirasa ketika proses pembunuhan fisik akan segera berakhir ketika nyawa tak lagi menyatu dengan jasad.

Sangat berbeda dengan pembunuhan secara psikis di tinjau dari sisi dampak pada kelanjutan dalam hidup. secara fisik individu masih terlihat berdiri tegap dengan kerangka yang masih tersusun rapi dalam tubuh, akan tetapi secara psikis efikasi individu perlahan namun pasti dapat luntur. pukulan atmosfer yang tercipta telah mengurai mindset indah  hingga menjadi serpihan mozaik yang berterbangan.