Narasi BlogSpot

MEMBACA,MENAMBAH WAWASAN____MENULIS,MEMPERTAJAM ANALISA___DISKUSI,MEMBUKA CAKRAWALA

Sabtu, 11 Februari 2012

Kaleidoskop Persahabatan

Kala senja menyapa, kala sang surya mulai lelah..
ku cari pelangi, ku cari aroma tilas hujan sore itu....
entah kenapa kaleidoskop kisah kita terlintas...
diafragmapun bekerja begitu tersiksa..
bulirpun mengalir... hingga lensa ini tak lagi jernih mencandra..

Persahabatan memberi begitu banyak rasa..
karenanya, kita dapat tertawa dalam duka
Persahabatan memberi begitu banyak makna..
terimakasih atas semua kawan

dahulu, kita dipertemukan dalam dera tangis...
sebab masing-masing kita harus berpisah dengan keluarga tercinta.
kau, aku, dan kita semua tak saling kenal
tapi rasa dapat saling mengerti, karena lara yang kita rasa tak jauh beda.

dinegara lima menara itu... hatiku, hatimu, dan hati kita terpaut
segala polah, bahagia, amarah, tangis tertumpah ruah disana.
di atas kasur terdengar isakan tangis kerinduan pada keluarga tercinta
di pojok kamar terlihat badan yang menutupi almari penuh makanan, hahaaa
di depan istana dapur terlihat antrian tangan penuh piring dengan label firqoh masing2
di fentilasi kelas, terlihat transaksi jual beli somay ilegal
di gerbang kemerdekaan itu, terpicu sebuah cara nakal tuk sekedar melintasinya tanpa ada yang tau
di loteng lantai atas kita jumpai mata dengan pandangan kosong, sebuah atraksi yang mampu mencuri perhatian banyak khalayak.
di kala senja mulai berakhir... sahutan suara merdu memanggil nama, dengan nada yang tidak pernah berganti dari zaman klasik hingga postmodern.
semua terasa, begitu indah..

Malam ini, adalah malam yang tak ingin kujumpai..
malam yang menjauhkan ragaku dengan ragamu
malam  yang  akan mengalirkan air mata dipipimu
tekadku bulat kawan... ku tak akan melepasmu dengan air mata
karena kita tidak akan pernah terpisah, bilik diruang hati ini telah kau miliki, sampai kapanpun
_sahabat dulu, sekarang dan selamanya_