Narasi BlogSpot

MEMBACA,MENAMBAH WAWASAN____MENULIS,MEMPERTAJAM ANALISA___DISKUSI,MEMBUKA CAKRAWALA

Senin, 20 Juni 2011

Rasa Yang Tak Logis ataukah Logika Yang Tak Berasa

Rasa.....
entah kenapa begitu susah ku cerna kehadiranmu..
hadir dan perlahan hancurkan tatanan sistem  operational logika..
langkahmu tak pasti...
sangat fluktuatif bahkan logical sequence akalpun tak mampu tuk jadi kompas penunjuk arah..

Sesaat logika bunuh rasa, ketika grafik perjalanan itu mulai melemah..
ya... sesaat....semua terkendali dan sistem operational itupun berjalan dengan semestinya.
tapi entah kenapa ketika grafik rasa mulai tampakkan manufernya, logika ini tak mampu lagi pertahankan tatanan sistem...

Rasapun bebas tuk  kepakkan sayapnya, airan afeksi ini dengan mudahnya mengalir hingga neuron  terkecil dalam tubuh.. logikapun diam membisu dengan ketidakberdayaanya...
rasa yang tak logis ataukah logika yang tak berasa... kenapa kohesifitas keduanya susah untuk tercipta..

Hingga suatu masa.... Super Ego datang..
isyaratkan makna serta  posisi sebuah norma dalam area
Ia hadir dengan ketegasan... melalui SabdaNya
bahwa semua memiliki area dan masa tersendiri...

Kau tak perlu risau dengan rasa yang tak logis ataupun logika yang tak berasa.
karena masing-masing memiliki wilayah, aturan, dan cara  yang berbeda.
semua akan indah pada waktu yang tepat, dan tempat yang sesuai
Hanya butuh cara yang cantik tuk hadirkan keduanya dalam forum...

Ya Allah....
Ku hanya ingin ikuti jalan yang Kau isyaratkan lewat interpreter pilihanMu....
please.. ^_^

14 komentar:

  1. Buadalah...pye kie iso mikir teko semene??
    Wah..extraordinary...

    BalasHapus
  2. wakakk....malah di kudang..... pripun tha pak de...

    BalasHapus
  3. akal dan rasa bisa dipadukan dengan sederhana... tuhan (maaf, saya memakai istilah tersebut) menganugerahi kita dengan keduanya... sadar atau pun tidak, kita terjebak kedalam konstruktivisme cartesian. memang dia yang telah membaginya kedalam akal dan rasa. keduanya harus diterapkan satu persatu alias saling menafikkan satu dengan yang lainnya...
    pauk feyerabend sudah mencoba dengan anarkisme metodologi-nya untuk memecahkan pembagian dualistik tersebut...
    cara memecahkannya dengan tetap berfikir dan nindakke dawuhe tuhan... pie na?????
    dirimu tersesat neng cartesian ternyata.........
    kasihan, kasihan, kasihan.........
    pissssss na.....
    nuwun, salam.....

    BalasHapus
  4. aceh:ngapain lo pake anonim segala?? bahasamu wes keto... si kutu buku!! he...
    eitsssssssss..... nampaknya analisa anda kali ini ada yg terlewatkan... noh 3 baris terakhir....tuh indikasi bahwa saia tidak tersesat ke cartesian...

    BalasHapus
  5. kok ngerti na??? padahal wes nganggo anonim lho... opo bahasa nunjukke persona tha???
    ayam sori na... iku masalahmu, dirimu iseh bingung untuk menjejak langkahkan kedua kakimu dalam aras rasio dan rasa... ada ketakutan dalam dirimu untuk mengakui bahwa dirimu butuh keduanya... dirimu berusaha menjadi persona tangguh yang objektif ketimbang dilihat sebagai zat yang melankolis... melankolis itu sungguh menyenangkan, dan erat kaitannya dengan estetika.
    mulakne bener SINA*, dia mengupayakan keduanya dengan sinergisitas yang mengagumkan... ketika dia kesulitan mencandra Aristo, dia sampai salat (pray to the god fullnight)... akhirnya dia ketemu jawabannya... walaupun dia harus membaca De Anima Aristo sampai puluhan kali... (Baca Osman Bakar, Tauhid & Sains atau Syed Hossein Nashr, Three Moslem Sages)... kayae si.... nek gak lali na... sekali lagi, piiiiissssssssssssss na.... god bless us... salam.......
    mie............

    BalasHapus
  6. aceh: cukupppppppppppppppppp !!!!!!!!!
    dasar lelaki kutu buku...... seenaknya kau baca orang, mending diem.... pake eksposssssssssssssssss lage. fiuh....
    (pura-pura gelisah..... wakakkkkkk)

    BalasHapus
  7. Rasa itu ada agar kita bisa merasakan....
    Logika itu ada agar kita bisa menentukan....
    keduanya adalah anugrah Tuhan.... Pada
    sisi pemikiran yang lain, manusia tidak dapat berpikir secara
    sembarangan, karena bukanlah perkara yang mudah untuk dapat mematikan
    perasaan saat ada keinginan untuk mendapatkan suatu jawaban yang sesuai
    dengan keinginan kita. Mencermati situasi dan kondisi, adalah pemikiran
    standar yang mungkin harus dilakukan..."rasa yang tak logis atau logika yang tak berasa".... Maha suci Zat yang telah menciptakan keduanya....he he maaf mbak numpang lewat.... mohon maaf kalau ada yang tidak berkenan .... matur nuwun!!!!

    BalasHapus
  8. klo prosentase logika VS rasa seimbang mungkin akan mudah....
    klo prosentase logika yang lbh dominan dibanding rasa, mungkin akan terarah....
    klo rasa yang lebih dominan?? kayaknya rada susah...

    apalagi wanita dgn software aplikasi rasa yg lbh dominan, dari pada menghambat sistem.... lebih baik del dan ganti software lain yang lbh mendukung...

    BalasHapus
  9. Kalo sekedar di-DEL, software tidak akan hilang. Akan mnjadi junk di File computer. Sehingga pengaruhnya tetap tertinggal. Untuk kesempurnaan, masuk dulu Control Panel>Add or remove programs>Softaware Perasaan Wanita>UNINSTALL.
    Selesai deh...
    Keterangan lebih lanjut, hub. www.komputerteknik.co.cc

    BalasHapus
  10. wakakkkk............ serius loe ???? awas ja klo ampe ku berkunjung di web mu, dan nggak ada tata cara uninstal software perasaan wanita...... tak laporin ke komnas ham... lo?? (muka TE wakakkkkkk)

    BalasHapus
  11. Yeee..yen khusus itu rung ono, masala'e rung entuk software'nya mbak. Sebagai lelaki, mencari software yang kayak gitu sama aja menjari jarum di tumpukan roti lapis, yang dipendem 100 m di bawah dasar laut atlantik utara....Low ning blogQ..paling2 artikel terbaru mengenai antivirus. Jangan dilaporin eaa...pliss...

    BalasHapus
  12. nana: sekali lagi tentang interpretasi tanda...
    ada keterikatan yang signifikan antara interpretasi dengan hermeneutika. itu menurut para pemikirnya sih.. hermeneutika merupakan sebuah wacana yang harus disingkirkan dari mindset dan mindframe kita, itu menurut para pembela agama kita..
    dalam interpretasi kita akan sedikit berkenalan dengan tanda (sign) dan penanda (signifier).. tanda dapat berupa apa saja yang ada di alam semesta ciptaan gusti dewata kita (maaf, kupakai kalimat ini), entah itu berupa tulisan, tuturan, maeri ataupun adimateri. penanda adalah sesuatu zat yang membuat ia dalat dicerap/dikonstruk oleh pikiran dirimu... jadi ada keterkaitan erat antara keduanya, seperti jiwa dan raga manusia kayae...
    akal fikiranmu menuliskan sebentuk abjad yang teratur sehingga kami dapat dengan mudah membacanya... ketika dirimu sudah menuliskan sebuah tuturan, maka ada sesuatu yang hilang dari tuturan tersebut. atau lebih sederhananya kita sebut dengan ether yang akan menguap seiring berlalunya dunia dan zaman... dirimu tidak bisa mmenghakimi kami yang sudah membacamu dengan segenap tanda yang tersurat dan tersirat... semuanya terperangkap dalam hermeneutical circle..
    tapi ada pembacaan lain tentang dirimu..
    kita mencoba untuk meminggirkan yang pusat dan memusatkan yang peripheral.. ini sudah jamak dalam argumen tetua kita... sante ae... saya mencoba membaca bukan dari inti tulisanmu tapi membaca yang terserak dari sebuah catatan..
    begitu pula ketika kita mendudukkan rasa, akal fikiran, tanda dan penanda dalam sebuah garis lurus... ada baiknya kita memadu padankan antara hermeneutika circle dengan posmodernisme. kayae asyik loh...
    catatan: aku bukan kutu buku (bookworm) seperti trinitasmu (membaca, diskusi, menulis)... nonton tipi luweh sadap... maknyuuuuuussssssss.. nuwun, salam..

    BalasHapus
  13. Aduh..aduh..mas...mbak...cukuplah membuat para pembaca jadi mumet. Artikel'e marai ra genep, komentare marai senep..Wes..gak ono pilihane ki piye...
    Btw...blogQ yang www.komputerteknik.co.cc udah pindah ke pusatkomputerindo.blogspot.com dikarenakan google banned semua domain co.cc :(
    Uce..uce...

    BalasHapus
  14. aceh: abjad yang teratur.... boleh juga...
    kaumku..terkadang terlalu sulit mengungkap fakta dengan abjad secara teratur.. semua serba implisit...
    terkadang menyenangkan... tapi objek nggk komunikatif.. atau pura2 tak mengerti... fiuh..
    maspray: wakakkkkk............artikele marai ra genep?? la.... ganjil ogh...
    komentare marai senepp?? yo... sarapan sek tha mase.... haaaa
    okeh2..... ntar gw maen dah... ke blog baru.. :)

    BalasHapus