Narasi BlogSpot

MEMBACA,MENAMBAH WAWASAN____MENULIS,MEMPERTAJAM ANALISA___DISKUSI,MEMBUKA CAKRAWALA

Rabu, 14 Desember 2011

Katarsis Emosi Solusi Tepat sebelum Psikosomatis beraksi

Raga terbangun dikala pergantian masa diiringi instrumental biola dan saxophone....

hmmm... emosi... ya... tiap individu hadir di bumi dengan seperangkat alat yang namanya emosi. sejenak, stereotipe kolektif individu membawa makna diksi ini ke arah negatif, misalnya: si dinda lagi emosi (dinda lagi marah) tapi kalau si dinda lagi bahagiaa banget nggk ada yang bilang si dinda lagi emosi haa.. so.... sebelum kita bicara tentang emosi, mari kita samakan persepsi.
emosi : perasaan yang kuat akan sesuatu baik yang sangat menyenangkan ataupun sangat mengganggu.
jadi.... emosi merupakan gejolak sebuah rasa. sepakat??? okey guys...  perasaan yang kuat yang terolah karena stimuli sekitar akan membentuk sebuah energi yang berlebih dan itu membuat keseimbangan terancam, sehingga butuh sebuah pelampiasan emosi. nah.... ini dia yang namanya katarsis emosi. :)
silent of love 
perasaan orang yang lagi jatuh cinta tapi diam.. semakin lama, semakin dalam perasaan tersebut tapi rasa itu hanya dia yang tau.. hingga pada klimaks rasa yang terpendam ini akan membuat gelisah, terfokus ke satu arah bahkan berdampak pada fisik, seperti sesak, deg-degan, tiba2 cemas dll _ maybe ini yang disebut galau dikalangan anak muda. --> setelah perasaan terungkap pada seseorang yang terkait, terasa lebih ringan (terlepas ada tanggapan balik apa nggk, yang jelas.... intensitas kegelisahan ini berkurang)
takut yang sangat
hmmm.... misalnya kamu lagi lewat di kuburan malem2 (haaa... nggk oke bgt contohnya... gpp ye..) tiba-tiba liat bayangan hitam lewat.. dalam takut yang sangat, kedua kaki nggk bisa diajak lari.... tiba-tiba jadi kaku.. tapi setelah kamu bisa teriak sekencang-kencangnya, si kaki baru deh bisa lari. --> teriak adalah bentuk katarsis emosi, sehingga sedikit bisa lega dan kaki pun mampu bergerak.

Bicara mengenai katarsis emosi tiap individu memiliki cara tersendiri seperti:
- teriak sekencang-kencangnya saat laju kereta api atau di laut lepas atau di puncak ketinggian alam.
- makan dalam porsi yang banyak, nangis sekencang-kencangnya
- salurkan ke hobi : maen basket berjam-jam, renang berjam-jam, dalam  lukisan, pun dalam tulisan seperti  
   saya he.... (karena rasa memaksa diksi berbaris menyusun narasi  halah....)
silahkan pilih sendiri cara kamu, karena kamu yang paling tau kamu, dengan catatan tidak mengganggu emosi yang lain haaaa...

katarsis emosi itu perlu kawan, karena secara struktural otak memiliki batasan beban pikiran, kalau tidak segera diseimbangkan akan berdampak pada gangguan psikis bahkan fisik --> psikosomatis.
sehat tapi merasa sakit... pernah dengar??  badan lemes, muntah berkali-kali, kaki terasa lumpuh dan segala keluhan fisik lainya.. setelah medical check-up dokter menyatakan tidak ada hal yang serius yang perlu dikhawatirkan, secara medis dinyatakan baik-baik saja. lalu kenapa ini???
ini yang disebut psikosomatis atau somatisasi yaitu: penyakit fisik yang disebabkan pikiran negatif individu yang berlangsung dalam durasi yang panjang, serta intensitas grafik pikiran negatif semakin meninggi.

setiap individu sangat memungkinkan untuk mengalami psikosomatis.... so... mari kenali diri, dan lakukan katarsis emosi yang sesuai dengan pribadi anda. :)

3 komentar:

  1. manusia memang gak jelas..
    kaya rumput terkena angin...
    cobalah jadi gunung..

    BalasHapus
  2. maksudnya dengan gunung? prinsipil? atau kaku? bagaimana dengan konsep dinamisasi hidup?? :)

    BalasHapus
  3. prinsipil yang kumaksud.. memang harus ada rasio suaiannya.. itu tergantung dengan persona masing masing. semuanya dinamis ketika kita menelisiknya lebih lanjut. cobalah baca bertrand rusell.. kau akan tahu dengan lebih nyaman tentang ini..

    BalasHapus