Narasi BlogSpot

MEMBACA,MENAMBAH WAWASAN____MENULIS,MEMPERTAJAM ANALISA___DISKUSI,MEMBUKA CAKRAWALA

Kamis, 10 Februari 2011

Euforia Sebuah Kohesifitas Internal

 Sebuah komunitas yang tercipta dari serpihan mozaik tidak akan terlepas dari suguhan kohesifitas internal, walau hanya kamuflatif semata. karena mereka satu kesatuan  yang harus ada bagaimanapun bentuknya. inilah hidup yang selalu bersinggungan dengan berbagai aspek internal dan eksternal faktor kehidupan.

komunitas dimanapun, apapun dan bagaimanapun akan selalu diiringi sebuah gesekan antar anggota komunitas, dan gesekan itu memiliki prosentase yang beragam sehingga kemunculan dominasi dan resesif itu seakan wajib ada. sebagian pihak resesif akan terpinggirkan oleh pihak dominasi.
diluar adil atau tidaknya kebijakan... diluar pantas atau tidaknya sebuah sikap....

fenomena siratkan serakahnya manusia........ dengan alat bantu yang mereka miliki.
sebuah kohesifitas internal sebagai jargon indah komunitaspun hampir hadir sebagai wacana belaka.
euforia kohesifitas mencuat dengan topeng indah...tanpa hiraukan eksistensi dibalik sebuah makna kehidupan.

wahai jiwa.... marilah belajar memanusiakan manusia hingga personal komunitas dapat saling menghargai dan euforia kohesifitas internal sebuah komunitas bukanlah sebuah pewacanaan jargon semata......

4 komentar:

  1. belajar untuk lebih bijaksana dalam menghadapi sebuah fenomena hidup..

    BalasHapus
  2. nana: permasalahannya sederhana menurutku. kita terjebak dalam alam modernisme. kita akui atau tidak akan tetap sama ketika mereka memandang. semuanya ingin ke pusat. mereka tidak ingin meminggirkan dirinya, sekedar untuk melepas penat yang menulang. menyamaratakan antara yang pinggir dengan pusat itulah tantangan yang mencoba dijawab oleh kutub postmodernism...

    BalasHapus
  3. aceh: masalah sederhana, klasik, yang terus ada di setiap zaman.... hanya akan hadir sebagai intermazo belaka. karena mereka tak lg menyebut masalah tp sebuah pemakluman fenomena sekitar.akankah generasi selanjutnya membiarkan stereotipe terus bermain indah???

    BalasHapus
  4. anomali kau bilang sebuah hukum alam
    mau dikemanakan kata-kata yang membelukar
    menyapu perkamen-perkamen tua itu..
    selingan awan sudah membutakan matahari
    dari kewajibannya menerangi alam
    simplifikasi-penyederhanaan-penyamarataan
    maklumi saja semua tanda yang telah dicita Tuhan kita
    sehingga indah tanpa cela setitikpun
    atau hanya koma menurut yang diberikan keteduhan akal.........

    BalasHapus