Engkaulah getar pertama yang meruntunhkan gerbang tak berhujung mengenal hidup.
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara.
Kau hadir dengan dengan ketiadaan.
Sederhana dalam ketidakmengertian.
Gerakmu tak pasti.
Namun aku terus disini.
Mencintaimu.
Entah kenapa?
mbak,
BalasHapusberkunjung ke blog-ku genti, dunk
tsaaahhhh...
BalasHapusmangstaabb jeenk..
hee^^
nopindra: okey.....
BalasHapusryan: ha... sekelas dee, sastranya nggak perlu diragukan.
mungkin beberapaa hal memang nggak bisa dijawab dengan rasio.. maybe...heee
di jawab dengan 'rasa' jeenk.. ^^
BalasHapussaya hanya ingin menjadi seorang Cartesian yang taat... Nana lagi jatuh cinta tha? whahaha...
BalasHapusryan: hee.... "rasa" ya...terkadang cukup sulit aku memastikan arahnya...
BalasHapusaceh: lg jatuh blog haaaaaaaaaaa
tp rasa g pernah bohong.. sedaap.. :)
BalasHapusketika engkau mengenal seseorang
BalasHapushanya dengan kata-kata yang terbang bebas dari ucapan
terdiam dalam penantian yang semakin kangen
tulisan menjadi pembunuh sepi untuk menyejukkannya...
dee pernah menjadi tanda yang hidup
dan akan selalu hidup disisi lain
otakku
hanya butuh sebuah neuron kecil untuk mengingatnya akan kasih sayang sesama jenis dalam himpitan supernova
yang telah menjadi lubang hitam peradaban........