Wanita...
Tercipta dengan dominasi rasa..
Fenomena yang datang dicerna dengan rasa..
Bukan hal yang mudah tuk ungkap rasa dengan keteraturan abjad..
Ketika zona rasa tersentuh
Maka verbalisasi, aksara tertulis bahkan gesture tak lagi menjadi bahasa yang komunikatif
Seluruh element beraksi..
Setiap diksi yang terpilih, bukan berarti memiliki makna yang serupa..
Semua serba multi interpretatif....
Dominasi rasa pada kaum hawa..
Menjadikanya begitu mudah tersentuh dengan kata..
Sebuah kata mampu membuat rasa menjadi tenang ataupun gelisah ..
Ia mampu menyembunyikan rasa..
Menangis, tak berarti sedih.. tertawapun tak berarti bahagia...
Bukan hal yang mudah tuk memahaminya...
Jangan coba menebak apa yang dirasa...
Tapi tanyakan padanya atas kejujuran sebuah rasa...
_mencoba mengamati komunitas hawa dengan rasa yang mereka punya_
dan aku juga seorang wanita dengan kelengkapan hati yang demikian...
BalasHapus.. kutak ingin menebak yang dirasakannya, ku hanya mengira-ira apa yang dimauinya...
BalasHapusikut nimbrung ah!!!!
BalasHapussebagai kaum adam saya juga punya pandangan,memang kebanyakan wanita lebih dominan rasanya... tapi juga tidak sedikit dari mereka yang ternyata lebih mampu menguasai perasaannya karena sifat malu yang mereka punya dibandingkan kaum adam.
(musafir)
my vitsa: trimakasih ats kunjunganya..
BalasHapusbudi: he..... dan semoga kiraan bapak... tepat adanya...
musafir: teori diambil dari mayoritas sebuah komunitas....pake nama ja lah..musafir? jgn2 nomaden??
like this aidhon,, :p
BalasHapusabjad yang teratur.... siplah.... sayang alure bolak balik alias overlapping... pie jal???
BalasHapuswkwkwkwkkwkkw......... anonimmmmmmmmmmmmmmmmm kamu menyebalkan sekaliiiii.....
BalasHapustapi kamu bahagia kan???? "abjad yg teratur" akhirnya mampang di blog gw... :P
apane sing menyebalkan na?? aneh kowe ki... abjad kan mesti teratur, gen iso dibaca tah?? hla masalahe dirimu iki, seng gak gelem terbuka... mulane overlapping terus... rasio, rasa iku yo fluktuatif...
BalasHapuswaaaaaaahahaha judul yang pernah ada dihatiku jaman dulu
BalasHapusanonim: wkwkwkwk...mungkin belum, atau entahlah...:D
BalasHapusfatavis: jaman dulu?? skr? sudah terimakah anda terlahir sebagai wanita? hahahha